Selama ini, publik diberi panduan bahwa COVID-19 ditandai gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas. Namun, berdasarkan penelitian, ada sebuah kondisi lain bernama happy hypoxia, yang ditemukan pada banyak pasien COVID-19.
Meski jarang dibahas, kondisi ini ternyata juga berbahaya bagi pasien. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Makassar, dr Wachyudi Muchsin menjelaskan, happy hypoxia merupakan kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen namun tidak disadari. Sejak Juni 2020, kalangan medis mulai membahas temuan ini.
"Orangnya merasa baik-baik saja, hampir tidak ada gejala. Biasanya baru ketahuan kalau melakukan aktivitas berat, napasnya jadi terengah-engah, lalu tiba-tiba hilang kesadaran, pingsan, dan meninggal," kata Wachyudi saat dihubungi IDN Times, Jumat (28/8/2020).