#IAMREAL: Debut Film Pertama Carissa Perusset, A Woman with Artsy Soul

Romantis dan sedikit misterius adalah impresi yang muncul pertama kali melihat Carissa lewat unggahan Instagramnya. Tetapi, setelah bertemu dan mewawancarainya, Carissa bilang “I am very introvert. Maybe think too much,” jawabnya ketika Popbela bertanya bagaimana ia menggambarkan karakter dirinya.

Sisi romantis Carissa pun bisa dilihat dari kepiawaiannya dalam membuat puisi. Perempuan kelahiran 9 Februari 1998 ini pun mengaku kalau dirinya sosok yang cukup melankolis. “Oh a lot of melancholic, I am very dramatic and everything is a big deal to me so I guess Im super sensitive, but in a good way,” jelasnya sambil tertawa.

Hebatnya lagi, ia tak hanya ‘berpuisi’ lewat media sosial saja, Carissa sudah menerbitkan puisi karyanya dalam sebuah buku berjudul “Everything in Between”. Ya, Carissa memang lebih mencintai dunia seni dibandingkan ilmu pasti, alias matematika! So, ya she’s a woman with an artistic soul! 

Dalam keseharian, kita memang sering banget menilai kehidupan orang lain terlihat begitu bahagia. Tapi kita hanya melihat dari luarnya saja, Bela. Ketika berbicara dengan Carissa, Popbela yang saat itu menilai Carissa sudah begitu sukses dengan karier yang dijalani dan terlihat really fine, justru perempuan kelahiran Jakarta ini pernah menghadapi self esteem yang menurun. Bahkan saat itu ia membutuhkan seorang therapist untuk menghadapi anxiety problemnya. Kegelisahan yang menggelayuti Carissa memang tak mau ia sepelekan, terlebih lagi kekhawatiran yang muncul dalam dirinya ini memberi dampak buruk bagi psikisnya.

“Ya, saat aku usia 15 tahun aku sudah menghadapi anxiety problem, dan lama-lama semakin buruk ketika usia dewasa. Kegelisahan muncul karena aku sangat benci masa SMA, karena sekelilingku bukan orang yang begitu baik, bukan tempat yang baik untuk aku berkembang,” jelas Carissa yang lebih memilih homeschooling dan berencana kuliah jurusan Sastra Inggris dan Film di Eropa.

Mengingat biaya therapist sangat mahal, Carissa pun berhenti bertemu therapist. “Dan Ibuku bilang kalau nggak ada yang salah dari aku. So I just stop going. Writing and my friends help me to deal with it. But I still need therapist, I think everybody need one.”

Carissa tak pernah menyangka kariernya akan berkembang di dunia hiburan. Berawal dari modelling, ia pun semakin sering jadi bintang iklan. Uniknya Carissa justru nggak menyukai dengan profesinya sebagai model. Bahkan ia pernah merasa canggung ketika harus casting, padahal saat itu penampilannya begitu boyish dengan rambut cepak, piercing di telinga hingga hidung.  “I don’t like modelling very much, I never thought I would going to, my mom force me to,” ungkap Carissa. Tapi perasaannya berbeda ketika ia memilih menerima tawaran berakting dalam film Antologi Rasa, bahkan ia tak menyangka kalau ia bisa melawan rasa tak percaya dirinya di depan kamera.

“No way! Aku nggak pernah berpikir ada di depan kamera, karena aku lebih nyaman jadi orang di balik layar. So being able acting on my first  film is a big opportunity for me, I know it’s like challenging experience, challenge myself a lot, my confident, my self esteem. So ya, nggak nyangka sih sebenernya. Never plan too,” jawab Carissa ketika ditanya pernah menyangka nggak kalau ia akan terjun ke dunia akting.

Berakting dalam film Antologi Rasa dan berhadapan dengan aktor ternama seperti Refal Hady dan Herjunot Ali hingga kru film memang sedikit membuat Carissa terintimidasi. “Off course damn! Because you know there’s Junot and Refal, they’re a good actors and then me, amateur as hell, sedikit terintimidasi tapi mereka baik!”

Tantangannya tak berhenti disitu saja, sebab Carissa harus memaksa dirinya untuk menghafal dialog dalam film yang menuntutnya harus berbahasa Indonesia, sementara ia cukup kesulitan karena Carissa lebih sering berbahasa Inggris. “It’s hard for me to memorized the lines.  I was very exhausted I think,” tutur Carissa yang selama wawancara memang lebih fasih berbahasa Inggris.

Tapi Carissa tak mudah menyerah, ia pun berinisiatif untuk lebih sering hangout demi membangun chemistry dengan lawan mainnya. Bahkan ketika memerankan Kiara, Carissa cukup terinspirasi oleh karakter Kiara yang percaya diri dan nggak peduli dengan penilaian orang lain. “Maybe Kiara, soalnya dia percaya diri dan keren, and I’m really awkward,” respon Carissa ketika ditanya lebih milih jadi Kiara atau diri sendiri. Tapi keterlibatan Carissa dalam film ini cukup membuat perubahan dalam dirinya.

“Aku ingin bilang ke Carissa yang dulu, stop doubting yourself and just realise that like just try many things and just be more adventurous with everything,” ungkapnya. Buktinya, setelah berhasil membintangi film Antologi Rasa, Carissa juga tengah mempersiapkan diri untuk berakting di film terbaru yang akan ia bintangi.

Meski karier aktingnya tengah dalam proses menanjak, Carissa nggak berhenti mewujudkan mimpinya untuk terlibat di balik layar. “Ya, I love cinematography, I love making film, script something like that, so I was thought that I’d be directing or writing script. Someday I really wanna work behind the scene. Seperti baru-baru ini, aku lagi directing film pendek untuk perilisan buku temanku,” tutup Carissa.

Photo credit:

Photographer: Raja Siregar 
Makeup & Hair: Vany Sagita, Maria Robert, Linda Kusuma Dewi 
Stylist: Erlangga S Negoro 
Fashion Editor: Michael Richards 
Beanie: Ocra 
Lace Dress: Sean & Sheila 
Pants: HATTACO