Unsplash.com/Palden Gyamtso
Selain Al-Quran ada dalil lainnya yang menjelaskan tentang memaafkan kesalahan orang lain. Kembali ke poin sebelumnya, yakni kamu harus mampu lapang dada dan lebih sabar agar bisa memaafkan orang lain secara ikhlas.
Hadis Pertama
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللَّهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللَّهُ
Artinya: "Sedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambahkan kepada seorang hamba sifat pemaaf melainkan akan semakin membuatnya mulia. Dan juga tidaklah seseorang memiliki sifat tawadhu’ (rendah hati) karena Allah melainkan Allah akan meninggikannya." (HR. Muslim, no. 2588)
Hadis Kedua
Dari HR Bukhari dan Ad Dailami, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين، أما بعد. قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (( أفضل الإيمان الصبر و السماحة )) (صحيح) (فر،تخ،حم)
Artinya: "Rasulullah SAW bersabda, 'Iman yang paling utama adalah sabar dan pemaaf atau lapang dada'."
Hadis Ketiga
Dari HR AT Thabrani, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
اسمحوا يسمح لكم
Artinya: "Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah)."
Hadis Keempat
Aisyah RA pernah mengatakan sebagai berikut:
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ خَادِمًا إِلاَّ أَنْ يُجَاهِدَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا نِيلَ مِنْهُ شَىْءٌ قَطُّ فَيَنْتَقِمَ مِنْ صَاحِبِهِ إِلاَّ أَنْ يُنْتَهَكَ شَىْءٌ مِنْ مَحَارِمِ اللَّهِ فَيَنْتَقِمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah memukul apa pun dengan tangannya. Ia juga tidak pernah memukul istri-istrinya dan hamba sahayanya. Kecuali, apabila beliau berjihad di jalan Allah. Dan ketika beliau disakiti, beliau sama sekali tidak pernah membalas orang yang menyakitinya, kecuali bila apa yang telah diharamkan Allah Ta’ala itu dilanggar; maka beliau membalas karena Allah Ta’ala." (HR. Muslim, no. 2328)
Hadis Kelima
Ibnu Mas’ud RA pernah berkata sebagai berikut:
كَأَنِّى أَنْظُرُ إِلَى النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَحْكِى نَبِيًّا مِنَ الأَنْبِيَاءِ ضَرَبَهُ قَوْمُهُ فَأَدْمَوْهُ ، وَهْوَ يَمْسَحُ الدَّمَ عَنْ وَجْهِهِ ، وَيَقُولُ « اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِى فَإِنَّهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ »
Artinya: "Seolah-olah aku masih dapat melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau menceritakan seorang nabi dari para nabi, yaitu ketika nabi tersebut dipukul oleh kaumnya hingga menyebabkan keluar darahnya dan nabi itu mengusap darah tersebut dari wajahnya sambil berdo’a, 'Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka itu tidak mengetahui'." (HR. Bukhari, no. 3477; Muslim, 1792)