Secara keseluruhan, DWPV menyuguhkan permainan visual yang beragam dan spektakuler dengan membawa unsur-unsur budaya Indonesia. Sehingga, para penonton tak hanya dapat menikmati musik yang seru, tapi juga pemandangan yang begitu memanjakan mata.
"Walaupun diadakan secara virtual, DWPV tetap mencoba untuk memberikan hiburan yang terbaik untuk penonton, dan tak lupa tetap menjaga nilai keragaman yang selalu dibawa oleh Djakarta Warehouse Project," ujar David Ferdian selaku Head of Ismaya Live, seperti dikutip dari rilis yang diterima Popbela.
Djakarta Warehouse Project pertama kali digelar pada tahun 2008, yang awalnya bertajuk Blowfish Warehouse Project dan merupakan sebuah acara pada salah satu klub milik Ismaya bernama Blowfish. Kini, acara tersebut sudah berevolusi menjadi festival musik elektronik kelas dunia yang diadakan selama 3 hari dan menarik ribuan pencinta musik dari berbagai belahan negara dengan sebutan "Djakarta Warehouse Project".
Festival ini menghadirkan sub-genre musik elektronik yang ditampilkan melalui berbagai panggung yang ada. Salah satunya berbentuk burung garuda, dengan nama "Garuda Land" yang terinspirasi lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila.
Dalam sepuluh edisi yang ada, terdapat nama-nama terbesar musisi dan DJ dunia yang telah meramaikan panggung Djakarta Warehouse Project. Di antaranya Calvin Harris, Steve Aoki, Carl Cox, Skrillex, Tiesto, Diplo, Major Lazer, Martin Garrix, David Guetta, Armin van Buuren, Axwell x Ingrosso, hingga DJ snake.
Pada tahun 2015, Djakarta Warehouse Project mendapat gelar "Festival EDM 2015 Terbaik" oleh EDM Sauce. Pada tahun 2016, festival ini juga didatangi oleh lebih dari 20 ribu penonton internasional yang tersebar dari 39 negara.
Tahun 2020, Djakarta Warehouse Project hadir secara virtual bertajuk DWPV yang menampilkan berbagai musisi dan DJ mancanegara seperti Martin Garrix, Vini Vici, Armin van Buuren, Yellow Claw, Brennan Heart dan berbagai musisi dan DJ Tanah Air.