Niat, Tuntunan Serta Tata Cara Salat Gerhana Matahari

Pemerintah melalui Kementerian Agama Republik Indonesia mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan salat gerhana matahari secara berjamaah. Ada pun niat sebagai makmum saat melaksanakan salah gerhana matahari adalah sebagai berikut.

أُصَلِّي سُنَّةّ كسُوْفِ الشمس رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْماً لِلّه تعالى

Usholli sunnatan kusufis syamsi rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala

Artinya:

“Sengaja aku salat sunah gerhana matahari dua rakaat mengikuti imam karena Allah ta'ala.”

Ada perbedaan tata cara salat gerhana matahari dengan salat fardu yang biasa kita kerjakan. Perbedaannya adalah terletak pada bacaan Surat Al-Fatihah, surat pendek dan rukuk.

Jika pada salat fardu kita hanya diwajibkan membaca satu kali Surat Al-Fatihah, surat pendek dan satu rukuk di setiap rakaatnya, maka di salat gerhana matahari sedikit berbeda. Pada setiap rakaat salat gerhana matahari diwajibkan membaca dua kali Surat Al-Fatihah dan surat pendek serta dua kali rukuk.

Setelah membaca dua kali Surat Al-Fatihah dan surat pendek serta dua kali rukuk, baru sujud dan melakukan tata cara salat seperti biasa sampai pada salam.

Salat gerhana matahari dianjurkan dilaksanakan secara berjamaah. Dengan begini, maka imam dapat melakukan khotbah terlebih dulu sebelum melakukan salat gerhana matahari.

Selain itu, dianjurkan pula untuk memperbanyak zikir, istigfar, sedekah dan berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara.

Itulah tadi niat, tuntunan dan tata cara salat gerhana matahari. Semoga kita selalu mendapat perlindungan Allah SWT dalam keadaan apapun.