Dalam hal penulis hebat, Ernest Hemingway ada di urutan teratas dari daftarnya. Tetapi, karier dan hidupnya berakhir pada tanggal 2 Juli 1961. Saat itulah dia menggunakan senapannya, berjalan melintasi rumahnya, dan bunuh diri. Menurut PBS, obituari awalnya mengklaim bahwa itu sebuah insiden. Tetapi, kisah sesungguhnya terkuak.
Dimulai pada akhir 1950-an, Hemingway memang sedang bergumul dengan depresi, kecemasan, dan bahkan disorientasi serta kebingungan. Depresinya semakin parah sehingga ia diperiksa di Mayo Clinic pada Desember 1960, dan dipulangkan dua bulan kemudian.
Tetapi, mereka mengonfirmasi bahwa kondisinya terus memburuk dan beberapa upaya bunuh diri berhasil digagalkan. Saat ini, diagnosis Hemingway cukup panjang: depresi, delusi paranoid, gangguan bipolar, hemochromatosis, dan alkoholisme.
Pada tahun 2011, teman lama Hemingway dan penulis biografi A.E. Hotchner menulis sebuah artikel untuk The New York Times, di mana dia mengungkapkan bahwa paranoia Hemingway semakin parah, dan paranoia bahwa FBI akan menjebaknya. Dia melihat agen itu di mana-mana, dan pada saat itu, Hotchner dan istri Hemingway tidak mempercayainya. Beberapa dekade saat FBI merilis dokumen mereka, Hotchner pun benar 100 persen terkait Hemingway.
Tak ubahnya hidup yang selalu dirundung kabut gelap, gangguan mental yang dialami para genius dunia tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor yang terjadi dalam kehidupannya.
Disclaimer: artikel ini sudah pernah tayang di laman IDNTimes.com dengan judul "Sangat Dihormati, 11 Orang Genius Ini Justru Mengidap Gangguan Mental"