Dalam dunia fashion, cultural appropriation sering terjadi. Mulai dari para penikmat fashion hingga beberapa desainer dan brand terkenal pun sempat tersandung masalah pemilihan gaya yang menyangkut aprosiasi budaya.
Beberapa kasusnya dilansir dari berbagai sumber antara lain adalah Isabel Marant, desainer Prancis yang terkenal dengan gaya bohemian. Blus rancangannya adalah salinan identik dari blus asli Meksiko, yang telah dikenakan perempuan Meksiko selama berabad-abad. Menyalin, tanpa menghormati akar budayanya, sangat menyinggung perasaan para perempuan Meksiko.
Selanjutnya adalah brand Urban Outfitters yang harus menyelesaikan gugatan lima tahun dengan anggota suku Navajo, mereka dituduh 'menyalin' kesenian rakyat dari suku Navajo. Setelah tuduhan melakukan penyelewengan budaya oleh anggota suku Navajo, koleksi pakaian tersebut ditarik dari rak, termasuk yang memiliki lambang dan simbol suci suku Navajo.
Vogue melaporkan bahwa gugatan tersebut telah diselesaikan secara rahasia dan bahwa Urban Outfitters 'Menjaga hak seniman dan desainer dengan serius, baik dalam melindungi hak kita sendiri maupun dalam menghormati hak orang lain.'
Kasus lainnya juga sempat terjadi di kalangan selebritas hollywood. Sebut saja Agnez Mo dengan gaya rambut kepangan dan kulit gelap seperti perempuan Afrika, serta Katy Perry dalam penampilannya di American Music Awards pada tahun 2013 lalu. Dirinya sempat dikecam oleh pegiat budaya karena membawakan lagu "Unconditionally" menggunakan set bertema Geisha Jepang penari yang memutar-mutar payung dekoratif mereka. Penampilan tersebut dinilai menunjukkan stereotip perepmpuan Asia.
Selena Gomez juga pernah mendapat tuduhan serupa pada 2013 lalu. Ia dikritik karena mengenakan gaun merah dan kalung khas India dengan menyertakan bindi di dahinya saat manggung.
Kasus lain yang berkaitan dengan keuntungan dari ekploitasi budaya tersebut adalah pada brand fast-fashion asal Amerika Serikat, SHEIN. Satu skandal yang terkenal adalah ketika SHEIN menjual sajadah namun dipasarkan sebagai ‘Karpet Fringe Trim Greek Fret’. Sajadah adalah benda suci bagi agama Islam.
Brand kosmetik M.A.C asal Amerika, juga pernah tersandung kasus tersebut. Dalam salah satu kampanye promosinya untuk Indonesia, mereka menggunakan budaya Papua dalam kampanye MAC Rupa Nusantara. Mereka mendandani model dengan ‘gaya inspirasi Papua’ untuk pemotretan, namun tidak mengikutsertakan model asal Papua.
Itulah penjelasan dari culture appropriation yang sedang ramai dibahas. Perhatikan dengan bijak, ya, Bela, jika kamu ingin melakukan sesuatu terhadap suatu budaya.