7 Cara Membuat Pacarmu 'Respect' ke Kamu

Tempatkan dirimu di atas orang lain. Jika kita terlalu fokus membahagiakan pasangan, kita akan lupa cara membahagiakan diri sendiri. Tidak harus menjadi egois, tapi ambil jalan tengahnya saja. Kalau kita keterlaluan, dia mungkin juga akan membenci kita. Yang paling penting, kita harus tahu cara berbagi kebahagiaan.

Untuk mendapatkan respect, kita harus memberi respect, begitulah rumusnya. Lihatlah kebanyakan orang-orang terhormat, bagaimana mereka begitu menghormati lawan bicaranya. Lalu lihatlah ke orang-orang yang sama sekali tidak mencapai apa pun dalam hidup. Pasti ada yang salah dengan cara mereka memperlakukan orang lain.  Lalu bagaimana jika ada hal-hal yang tidak kamu setujui darinya? Cukup katakan penolakanmu dengan sopan.

Pernah dengar kalau laki-laki dan perempuan di usia yang sama memiliki tingkat kedewasaan yang berbeda? Perempuan biasaya punya pemikiran yang lebih panjang dan lebih dewasa ketimbang pria. Karena itu, kita juga harus memahami sampai di mana tingkat kedewasaan pasangan sebelum menghakimi dia macam-macam, karena sikapnya yang tidak sesuai dengan prinsip kita. 

Memang benar, apa pun penampilan kita tidak seharusnya orang menjadi tidak menghargai kita. Tapi bagaimanapun tiap masyarakat memiliki norma. Bayangkan jika sehari-hari kamu selalu memakai makeup tebal dan rok super mini, bagaimana kesannya terhadapmu? Mungkin kamu akan dianggap sebagai "perempuan gampangan", karena itu menjaga penampilan di tahapan norma tertentu juga memiliki peran penting.

Laki-laki akan lebih mencintai dan menghormati kita jika kita membuatnya menunggu dan mengejar. Kalau dia tidak mau dan terburu-buru ingin menyentuhmu? Putuskan saja dan cari laki-laki yang lebih baik. Seks harus menjadi hidangan penutup, bukan hidangan pembuka! Tidak ada cinta tulus yang dimulai dengan seks. 

Jangan remehkan kekuatan kata "tidak"! Jika kita selalu mematuhi keinginannya, dia cenderung akan memberikan nilai rendah ke kita. Kita perlu 'menolak' mereka beberapa kali dan konsisten dengan prinsip yang kita pegang. Pasanglah batasan-batasan yang tegas, terutama jika berkaitan dengan ranah pribadimu, seperti melihat isi ponsel dan semacamnya.

Tidak ada orang yang sempurna, begitu pula kamu. Jangan pernah merasa malu atau kasihan pada kekuranganmu, kamu justru harus menerima dan bahagia dengan apa adanya dirimu. Terdengar mudah, tapi cara terakhir ini justru paling sulit karena umumnya kita mengukur diri dengan apa yang ada pada orang lain.