Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

15 Kumpulan Puisi Cinta Romantis untuk Meluluhkan Pasangan

Unsplash.com/Toa Heftiba
Unsplash.com/Toa Heftiba

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan perasaan cinta kepada pasangan. Ada yang menunjukkannya melalui perhatian, memberikan hadiah, atau mengungkapkan perasaannya melalui puisi cinta romantis. Meski terkesan sederhana, terkadang kata-kata mampu meluluhkan hati sehingga pasangan merasa dihargai dan dicintai.

Bela, apakah kamu ingin melakukan hal yang romantis untuk meluluhkan hati pasanganmu? Jika iya, tak ada salahnya kamu mengungkapkannya melalui puisi cinta romantis. Nah, kali ini Popbela sudah menyiapkan 15 kumpulan puisi cinta romantis untuk meluluhkan pasangan karya sastrawan ternama. Yuk, simak!

1. Aku Ada - Dee Lestari

Unsplash.com/Charly Pn
Unsplash.com/Charly Pn

Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu
Tiada yang menjawabku selain hatiku

Dan ombak berderu
Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba
Suaraku memanggilmu akulah lautan

Ke mana kau s'lalu pulang
Jingga di bahuku
Malam di depanku
Dan bulan siaga sinari langkahku

Ku terus berjalan
Ku terus melangkah
Kuingin kutahu engkau ada
Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia

Tiada yang lebih indah
Tiada yang lebih rindu
Selain hatiku
Andai engkau tahu
Di pantai itu kau tampak sendiri
Tak ada jejakku di sisimu

Namun saat kau rasa
Pasir yang kau pijak pergi akulah lautan
Memeluk pantaimu erat
Jingga di bahumu
Malam di depanmu

Dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan
Teruslah melangkah
Ku tahu kau tahu aku ada

2. Aku Ingin - Sapardi Djoko Damono

Unsplash.com/Devon Divine
Unsplash.com/Devon Divine

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

3. Sajak-Sajak Kecil Tentang Cinta - Sapardi Djoko Damono

Unsplash.com/Devon Divine
Unsplash.com/Devon Divine

Mencintai angin
harus menjadi siut

Mencintai air
harus menjadi ricik

Mencintai gunung
harus menjadi terjal

Mencintai api
harus menjadi jilat

Mencintai cakrawala
harus menebas jarak

Mencintai-Mu
harus menjelma aku

4. Sajak Puisi - Mustofa Bisri

Unsplash.com/Devon Divine
Unsplash.com/Devon Divine

Cintaku kepadamu belum pernah ada contohnya
Cinta Romeo kepada Juliet si Majnun Qais kepada Laila belum apa-apa
Temu pisah kita lebih bermakna
Dibandingkan temu-pisah Yusuf dan Zulaikha
Rindu-dendam kita melebihi rindu-dendam Adam dan Hawa

Aku adalah ombak samuderamu
Yang lari datang bagimu
Hujan yang berkilat dan berguruh mendungmu
Aku adalah wangi bungamu
Luka berdarah-darah durimu
Semilir bagai badai anginmu

Aku adalah kicau burungmu
Kabut puncak gunungmu
Tuah tenungmu
Aku adalah titik-titik hurufmu
Kata-kata maknamu

Aku adalah sinar silau panasmu
Dan bayang-bayang hangat mentarimu
Bumi pasrah langitmu

Aku adalah jasad ruhmu
Fayakun kunmu

Aku adalah a-k-u
k-a-u
mu

5. Peluklah Aku dengan Ketabahanmu – Boy Chandra

Unsplash.com/Candice Picard
Unsplash.com/Candice Picard

Aku masih bersedia,
menyediakan diri untuk mencintaimu
Tetaplah menetap di hatiku, 
sebab hidup akan jauh lebih baik berjalan menujumu.

Menatap matamu,
sudah membuat duniaku penuh dengan rindu,
apalagi jikalau memilikimu seusia hidupku,
tentu akan lebih indah dari itu.

Peluk tubuhku,
tabahlah berjuang bersamaku.

6. Ketika Ada yang Bertanya Tentang Cinta - Aan Mansyur

Unsplash.com/Kate Kalvach
Unsplash.com/Kate Kalvach

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta
Kau melihat langit membentang lapang
Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta,
Aku melihat nasib manusia
Terkutuk hidup di bumi
Bersama jangkauan lengan mereka yang pendek
Dan kemauan mereka yang panjang

Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta,
Kau bayangkan aku seekor burung kecil yang murung
Bersusah payah terbang mencari tempat sembunyi
Dari mata peluru para pemburu

Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta
Aku bayangkan kau satu-satunya pohon yang tersisa
Kau kesepian dan mematahkan cabang-cabang sendiri

Ketika ada yang bertanya tentang cinta,
Apakah sungguh yang dibutuhkan adalah kemewahan kata-kata
Atau cukup ketidaksempurnaan kita?

7. Kerinduan - Khalil Gibran

Unsplash.com/Josue Michel
Unsplash.com/Josue Michel

Merenda sebuah tali kasih
Kusimpul menjadi satu hati
gambaran jiwa yang terluka
bagai langit meratap sendu
kala bias cinta menghilang
sakit itu pun datang tanpa permisi
rembulan tak menyisakan senyum.
Bersama malam, kudekap lirih arti kerinduan

8. Kangen - W.S Rendra

Unsplash.com/Jonathan Borba
Unsplash.com/Jonathan Borba

Kau tak akan mengerti bagaimana kesepianku
menghadapi kemerdekaan tanpa cinta

Kau tak akan mengerti segala lukaku
karena cinta telah sembunyikan pisaunya.

Membayangkan wajahmu adalah siksa.
Kesepian adalah ketakutan dalam kelumpuhan.

Engkau telah menjadi racun bagi darahku.
Apabila aku dalam kangen dan sepi

Itulah berarti
aku tungku tanpa api.

9. Surat Cinta - W.S Rendra

Unsplash.com/Jonathan Borba
Unsplash.com/Jonathan Borba

Kutulis surat ini
kala hujan gerimis
bagai bunyi tambur mainan
anak-anak peri dunia yang gaib.
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
Wahai, Dik Narti,
aku cinta kepadamu!

Kutulis surat ini
kala langit menangis
dan dua ekor belibis
bercintaan dalam kolam
bagai dua anak nakal
jenaka dan manis
mengibaskan ekor
serta menggetarkan bulu-bulunya.
Wahai, Dik Narti,
kupinang kau menjadi istriku!

10. Hanya - Sapardi Djoko Damono

Unsplash.com/Jonathan Borba
Unsplash.com/Jonathan Borba

Hanya suara burung yang kau dengar
dan tak pernah kau lihat burung itu
tapi tahu burung itu ada di sana

Hanya desir angin yang kau rasa
dan tak pernah kau lihat angin itu
tapi percaya angin itu di sekitarmu

Hanya doaku yang bergetar malam ini
dan tak pernah kau lihat siapa aku
tapi yakin aku ada dalam dirimu

11. Taman Dunia - Asrul Sani

Unsplash.com/Toa Heftiba
Unsplash.com/Toa Heftiba

Kau masukkan aku ke dalam taman- dunia, kekasihku !
kau pimpin jariku, kau tunjukkan bunga tertawa, kuntum tersenyum.
kau tundukkan huluku tegak, mencium wangi tersembunyi sepi.
Kau gemalaikan di pipiku rindu daun beldu melunak lemah.

Tercengang aku takjub, terdiam.
berbisik engkau:
"Taman swarga, taman swarga mutiara rupa".

Engkau pun lenyap.

Termanggu aku gilakan rupa.

12. Sajak Putih – Chairil Anwar

Unsplash.com/Sergey Sokolov
Unsplash.com/Sergey Sokolov

Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita mati datang tidak membelah

13. Aku Tengah Menantimu - Sapardi Djoko Damono

Unsplash.com/Radu Florin
Unsplash.com/Radu Florin

Di pucuk kemarau yang mulai gundul itu
Berapa Juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
Yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas
Awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu

Musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku
Kudengar berulang suara gelombang udara memecah
Nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah
Telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi

Di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
Barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana
Dan tak ada, kau pun, yang merasa ditunggu begitu lama
Dibaca, diresapi, sungguh bisa memulihkan perasaan.

14. Cintaku Jauh di Pulau - Chairil Anwar

Unsplash.com/Michael Easterling
Unsplash.com/Michael Easterling

Cintaku jauh di pulau, gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar angin membantu/ laut terang, tapi terasaaku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu, di perasaan penghabisan segala melaju. Ajal bertakhta, sambil berkata: "Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh! Perahu yang bersama 'kan merapuh! Mengapa Ajal memanggil dulu. Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau, kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri. 

15. Episode - W.S Rendra

Unsplash.com/Niki Sanders
Unsplash.com/Niki Sanders

Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya.

Pohon jambu di halaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya.

Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran.

Tiba-tiba ia bertanya:

“Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”

Aku hanya tertawa.

Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku.

Sementara itu aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.

Itulah 15 puisi cinta romantis untuk meluluhkan pasangan karya sastrawan ternama. Ada yang paling pas menggambarkan perasaanmu saat ini, Bela?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Favo Perdana Hadiyanto Saputra
EditorFavo Perdana Hadiyanto Saputra
Follow Us

Latest in Relationship

See More

Resmi Dilamar, Ini 9 Potret Mesra Gracia Indri dan Kekasih di Belanda

26 Sep 2025, 12:00 WIBRelationship