"Seperti sebuah senja, mungkin itulah kita. Indah sekejap dan berujung menyakitkan. Layaknya matahari yang harus kembali pada siang. Dan bulan yang harus kembali pada malam. Seperti itulah kita, yang juga harus kembali pada takdir masing-masing."
Seperti kutipan itulah kiranya gambaran hubungan kami. Berada di samping bayangnya selalu menyenangkan. Tuhan pula yang mempertemukan kami dengan cara yang indah, ketika langit berubah menjadi jingga-merah muda, ya saat senja tiba kami bertemu. Hingga suatu saat, aku tak lagi bertemu dengannya.