Ini 6 Tanda Kalau Kamu Orang yang Hopeless Romantic 

Pelatih putus cinta Kendra Allen menjelaskan, karena hopeless romantic pikirannya hanya dipenuhi oleh cinta yang sempurna, mereka cenderung melewati "red flag” atau tanda bahaya yang mungkin sudah terlihat sejak awal hubungan.

“Sejak awal, kamu terlalu fokus pada sifat-sifat yang membuatmu jatuh cinta. Jadi, meski kamu sudah melihat ada tanda yang salah, kamu mungkin mengabaikannya atau menolak mengakuinya, sambil meyakinkan diri bahwa itu nggak seperti yang terlihat. Padahal dengan mengabaikannya, tanda itu nggak akan membuatnya hilang,” jelas Shanta Jackson, LPC, seorang konselor profesional.

Saat kamu terlalu cepat bucin dengan seseorang, kamu bakal terlalu mengidealkan orang tersebut tidak melihatnya sebagaimana adanya karena kamu melihatnya seperti yang kamu inginkan. Lagi-lagi, ini akan membuatmu mengabaikan tanda bahaya. Selain itu, kamu juga mulai berharap terlalu tinggi dari orang tersebut, sesuai dengan gambaran dalam pikiranmu.

Sebenarnya nggak aneh kalau kamu punya keinginan memiliki kekasih yang diimpikan dan pernikahan yang diidam-idamkan. Tapi, menjadi salah dan mulai berlebihan jika hanya dua hal itu saja yang sering kamu pikirkan. Bukan tidak mungkin kamu sudah mulai masuk ke dunia fantasi. Kalau sudah seperti ini, Shanta bilang nantinya kamu bakal memiliki orang yang kamu rasa cocok untuk dirimu, padahal sebenarnya tidak, karena fantasi yang dimiliki itu.

Ada dua kemungkinan penyebabnya. Pertama, bisa jadi karena kamu yang melakukan segala daya untuk membuat seseorang menyukaimu dan menjadi persis seperti yang kamu pikir mereka inginkan. Hingga akhirnya kamu menyadari bahwa kamu tidak berada dalam hubungan yang dibayangkan. Setelah itu, kamu baru merasa sudah membohongi diri sendiri karena ternyata pasangan nggak seperti yang diharapkan.

Kemungkinan kedua adalah kamu sangat mudah dibohongi oleh pasangan kamu karena mudah terlalu jatuh cinta dan terbuai dengan pada janji-janji palsu di awal serta sikap-sikapnya yang manipulatif. Saat banyak hal yang tidak sesuai dengan ekspektasimu, barulah kamu tahu kalau selama ini kamu sudah dibohongi.

Hubungan memang tidak selamanya bisa 50/50 dalam memberi dan menerima. Namun, jika kamu selalu berada di sisi yang memberi, kemungkinan itu karena hanya kamu yang berusaha terlalu keras untuk mewujudkan impian hopeless romantic-mu.

Kendra bilang,  "Orang hopeless romantic cenderung menginvestasikan segalanya pada orang yang dikencani sampai-sampai mulai mengabaikan teman-teman, bahkan minat atau hobi diri sendiri. Kamu akan mendedikasikan seluruh waktu, energi, dan upaya demi pasangan hingga kehilangan jati diri di sepanjang jalan.”

Well, menurut Kendra sebenarnya nggak masalah kalau kamu jadi orang yang hopeless romantic asalkan logika bisa terbuka dan matamu nggak tertutup oleh cinta. Jadi, melihat keenam tanda di atas, apakah kamu termasuk orang yang hopeless romantic?