Dengan usia dan pemikiran yang sematang ini, aku sadari. Meninggalkanmu di masa lalu adalah kesalahan fatal. Niat melupakanmu hanya berjalan sesaat, sebelum akhirnya aku tahu kalau kamu yang paling memahami dan menjadikanku sempurna.
1. Waktu itu kita memilih berpisah secara sadar meski terasa menyedihkan, aku mencoba bersabar
Aku masih mengingat momen-momen di mana kita duduk berdua. Kita hening dalam temaram malam di sudut kota. Indahnya bintang di awan gelap dan lalu lalang sekitar, tampaknya belum jadi pemandangan indah untuk dinikmati bersama. Kita diam, benar-benar diam. Namun, banyak hal dalam benak masing-masing yang terlalu sesak dipikirkan. Pada akhirnya, aku dan kamu sepakat untuk mengakhiri semua. Begitu banyak pertanyaan yang berbarengan pun, tidak pernah bisa kita jawab. Beragam masalah muncul tanpa kita pernah tahu apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya. Tingkah laku dan pemikiran kita pun, tak kunjung lurus dan sama.