Instagram.com/@herjunotali.studio
Ketika ditanya bagaimana kita tahu apakah orang yang dekat dengan kita itu benar-benar cocok atau tidak, baik Junot dan Inez sama-sama sepakat bahwa hal itu tak bisa dilakukan secara instan.
“Kita nggak bisa tahu di dalam satu detik pertama. Harus interaksi dulu sama orang ini. Prinsipnya kalau mencari pasangan nggak usah menuntut diri sendiri, untuk cari orang yang cocok dari awal. Bagaimana kita bisa tahu cocok, kalau kita tidak mau menjalani apa pun. Kalau setelah dijalani dan akhirnya nggak cocok, ya, bisa dijadikan pengalaman,” tutur Inez.
Inez juga bicara soal pentingnya memiliki ekspektasi hubungan. Menurutnya, memiliki ekspektasi yang realistis dan sehat sangat penting dimiliki setiap orang dalam hubungan.
“Hubungan itu harus punya ekspektasi, kalau nggak punya, kita jadi diapa-apain aja mau, diperlakukan apa aja mau. Ekspektasi itu adalah nilai-nilai apa yang gue anggap penting, apa yang gue cari dari pasangan, orang ini menghormati apa nggak, visinya sama nggak, kalau gue ngomong didengerin apa nggak, lalu apa gue bisa merasa nyaman dan aman dengan orang ini,” kata Inez.
Instagram.com/herjunotali.studio
Lebih lanjut, Junot mengumpamakan proses pendekatan dengan saat ingin membaca sebuah buku.
"Kita tertarik membaca buku dengan melihat sampul buku yang selalu terlihat menarik. Kata pengantarnya juga selalu cantik dan bagus. Nah, seperti itulah saat kita mengenal orang baru. Tapi begitu kenal, kita akan tahu rahasia-rahasianya. Rahasia yang dia bagi bersama keluarga, bersama teman-temannya, dan rahasia yang hanya dia bagi dengan dirinya sendiri. Bisakah kita menerima rahasia-rahasianya itu?" tutur Junot.
"Mampukah lo menerima perubahan karakternya, ketika semua itu topeng-topeng itu akan kebuka. It’s complicated untuk langsung tahu dia the right person or not. Itu sama aja kayak hiring people. Hiring itu guessing, firing itu making a decision. Ketika relationship itu sudah toxic, ya, udah cut it, lo nggak akan bisa mengubah seseorang." tambahnya.