Dituding Lakukan Pelecehan pada Ariana Grande, Pastor Ellis Minta Maaf
Nggak ada yang salah jika perempuan dan laki-laki saling akrab satu sama lain. Namun, terkadang keakraban itu justru terkesan kelewat batas hingga tanpa sadar menjadi perbuatan yang termasuk tindakan pelecehan. Mungkin hal ini banyak dirasakan oleh orang-orang, tak terkecuali bagi para selebriti Hollywood.
Baru-baru ini, kejadian kurang menyenangkan datang dari penyanyi kenamaan, Ariana Grande. Perempuan berusia 25 tahun ini dikabarkan mengalami tindak pelecehan dari seorang pastor saat menghadiri upacara pemakaman Aretha Franklin di Greater Grace Temple pada Jumat, 31 Agustus 2018 kemarin.
Dalam video yang sudah tersebar di dunia maya, usai menyanyikan lagu mendiang Aretha Franklin yang berjudul (You Make Me Feel Like) A Natural Woman, Ariana terlihat terlihat berada di panggung bersama pastor bernama Charles H. Ellis III tersebut. Sama-sama mengenakan busana serba hitam, keduanya terlihat berdekatan, kemudian sang pastor merangkul pelantun lagu Side to Side tersebut dengan tangan kanannya.
Namun, di sinilah hal yang nggak wajar terlihat di mana tangan Ellis terlihat berada di bagian kanan payudara Ariana. Sambil berbicara di atas panggung, jari-jari sang pastor mulai “bermain” dengan meraba payudara Ariana Grande. Nggak hanya sekali, tangan nakal Ellis ini tertangkap kamera melakukannya sebanyak dua kali!
Dengan cepat, rekaman video tersebut pun menyebar di media sosial. Melihat hal ini, para penggemar Ariana pun memberikan beragam reaksi tajam pada ulah pastor tersebut. Bahkan, mereka segera membuat hashtag #RespectAriana sebagai bentuk kecaman pada apa yang menimpa idolanya ini sekaligus meminta agar Ariana dihargai dan diperlakukan sebagaimana mestinya.
Dalam video tersebut, pelantun lagu One Last Time ini terlihat kebingungan dan nggak nyaman dengan “tangan nakal” Ellis ini. Ariana juga sempat bertanya, “Apa yang kamu lakukan?” pada pastor yang tampil bersamanya tersebut. Namun, Ellis justru melanjutkan pembicaraannya dengan sedikit mengendurkan tangannya, kemudian menyisipkan candaan, dan kembali meraba bagian sensitif perempuan tersebut.
Melihat banyaknya reaksi akibat perbuatannya ini, Ellis pun segera meminta maaf atas apa yang terjadi. “Aku nggak pernah berniat untuk menyentuh dada perempuan mana saja. Aku nggak tahu, aku rasa aku merangkulnya. Mungkin aku melewati batas, mungkin aku terlalu ramah atau akrab tetapi, sekali lagi, aku minta maaf,” jelas Ellis seperti dilansir dari E! News.
Pastor tersebut mengatakan jika bukan hanya Ariana, dia juga mencoba bersikap ramah dan memeluk semua pemain musik lainnya selama upacara pemakaman Aretha Franklin tersebut.
“Aku memeluk semua artis perempuan dan laki-laki. Semua yang di panggung, aku menjabat tangan mereka dan memeluk mereka. Itulah yang diajarkan di gereja, tentang cinta,” ujarnya. “Aku secara pribadi dan dengan tulus meminta maaf kepada Ariana dan pada para penggemarnya, serta kepada seluruh komunitas Hispanik,” tutup Ellis dalam wawancaranya.
Ariana sendiri belum memberikan keterangan terkait berita yang sudah viral di media ini. Rupanya, dalam upacara pemakaman Aretha Franklin akhir pekan lalu, Pete Davidson yang merupakan tunangan Ariana Grande juga turut hadir. Hmm... kira-kira bagaimana respons Pete melihat tunangannya diperlakukan seperti itu, ya?
Sah-sah saja jika kita ingin membangun keakraban dengan siapa pun, tapi tentu saja kita harus tahu batasan, bukan? Semoga saja hal-hal seperti ini nggak terulang kembali, ya!
