Menghubungi Mantan Bisa Berbahaya, Ini Kata Psikolog

08 Des 2019, 17:00 WIB

Govori.se

Rasa sakit akibat putus cinta terasa sangat menyakitkan dan membingungkan. Membuat fisik dan psikis nggak stabil dan akhirnya stres. Memang nggak bisa dipungkiri saat awal terjadi terkadang akan terbayang-bayang oleh sosok mantan, bertanya-tanya “sedang apa dia di sana? Masihkah aku di hatinya? Apakah dia kini telah bahagia?” dan lebih banyak lagi. Kapan sakit hati ini berakhir nggak ada yang tahu pastinya namun yang jelas membutuhkan waktu yang lama untuk pulih kembali.

Satu-satunya cara yang terbaik untuk mempercepat proses penyembuhan ini adalah dengan nggak lagi kembali bertemu mantan kekasihmu. Menurut Jill P. Weber, seorang psikolog Amerika, inilah empat alasan mengapa kita harus menghentikan hubungan kita dengan mantan detik ini juga.

1. Nggak akan pernah sembuh

Mengakhiri sebuah hubungan adalah hal yang sulit, apalagi bila kisah cinta telah kamu rajut bertahun-tahun lamanya namun tiba-tiba kandas begitu saja. Oleh sebab itu maka jelas kamu akan merasa sedih, kecewa, marah dan syok. Perasaan-perasaan itu umum terjadi di setiap pasangan, namun hal tersebut sesungguhnya adalah proses penyembuhan. Jika dibiarkan maka lama-kelamaan perasaan tersebut akan berlalu.

Sakit yang kita rasakan tak separah pertama kali. Apabila kita bersikeras tetap ingin menghubungi mantan, hal ini akan mempersulit proses penyembuhan dan merelakan hubunganmu yang telah berlalu. Terutama apabila kini kamu telah memiliki lembaran hidup yang baru atau mungkin pasangan baru. Dengan menghubungi mantan, kamu hanya membuka luka lama dan menyakiti diri sendiri.

2. Energi baru nggak akan bisa masuk

Tanpa disadari, hubungan yang tetap intens dengan mantan hanya membuatmu mencurahkan energi yang sia-sia terhadap hubunganmu. Hubungan tersebut bukan lagi yang kamu butuhkan. Energi baru yang akan masuk ke dalam kehidupanmu akan terhalang sehingga kamu kesulitan mengejar pengalaman hidup yang baru karena bayang-bayang mantan.

3. Hanya hidup di dalam khayalan

Saat kamu putus, maka pada saat itu juga hubunganmu dengannya. Nggak akan ada lagi sosok kekasihmu dalam hidup ini, ia hanya akan menjadi kenangan yang lalu dan menjadi sebuah pelajaran untuk mendewasakanmu. Apabila kamu tetap menghubungi bahkan bertemu mantanmu, proses penyembuhan luka hati nggak akan berjalan sempurna dan hanya akan memperlambatnya saja. Hubunganmu dengannya telah berakhir, namun kamu berharap ada dunia di mana kamu bisa bersamanya.

Hal ini nggak akan terjadi dan kamu hanya berharap sia-sia, karena hal tersebut nggak akan terjadi. Setiap kali bertemu dengan mantanmu, kamu hanya akan merasa kecewa karena dia bukan milikmu lagi. Bila kamu tetap mempertahankan hubungan yang seperti ini, kamu hanya hidup di dalam lingkaran kekecewaan tiada akhir.

4. Mengingat-ingat kesalahan yang diperbuat

Satu hal yang tersulit ketika putus cinta adalah nggak peduli pihak mana yang benar atau salah, pada akhirnya kamu akan menyalahkan dirimu sendiri atas apa yang menimpa hubunganmu. Kita akan mengingat-ingat kembali kesalahan kita terhadap pasangan kita. Bila kita lihat sisi positifnya, akhir dari sebuah hubungan sebenarnya adalah pembelajaran bagi kita untuk mendewasakan diri.

Kelak ketika kita memiliki pasangan yang baru nggak lagi mengulangi perbuatan yang sama. Seandainya kamu tetap menghubungi mantanmu dalam proses penyembuhan ini, kamu sama saja seperti menyalahkan dirimu sendiri setiap hari.

Bela, luka karena cinta adalah sebuah proses yang harus kita lewati, akan terasa sangat berat di awal namun manis di akhir. Kamu akan jauh lebih dewasa dan lebih baik dalam berhubungan dengan pasanganmu yang baru. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam nostalgia.