- Pegang benang gigi sepanjang 20 - 30 cm pada bagian kedua ujungnya hingga Kamu bisa menggunakan sisa benang untuk membersihkan gigi
- Letakkan benang ke antara gusi dan gigi serta di antara sela gigi
- Angkat benang tersebut naik dan turun untuk mengeluarkan plak dan sisa makanan
Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Ini Hukumnya!

Ketika umat muslim berpuasa, maka dilarang untuk makan dan minum. Apakah boleh sikat gigi saat puasa menjadi pertanyaan yang paling sering diajukan oleh orang-orang. Karena khawatir air yang digunakan tertelan hingga akhirnya menjadikan puasa batal. Apa hukum sikat gigi saat puasa?
Hukum menurut penjelasan MUI

MUI atau Majelis Ulama Indonesia menyampaikan bahwa umat Islam yang sedang berpuasa masih diperbolehkan menggosok gigi dan bukan termasuk perbuatan yang membatalkan puasa. Bahkan jika dilakukan sebelum Dhuhur, maka hukumnya dianjurkan terutama bagi yang ingin melakukannya dengan tujuan membersihkan mulut.
Namun, jika aktivitas menggosok gigi dikerjakan setelah waktu sholat Dzuhur, maka hukumnya menjadi makruh. Itu artinya hukum perbuatan tersebut tidak disukai Allah, namun tidak mendapat ancaman dosa maupun siksaan neraka.
Meskipun diperbolehkan menggosok gigi pada saat berpuasa, tetap ada catatan khusus yang harus diperhatikan. Jika air untuk berkumur ternyata tertelan hingga masuk ke tenggorokan, maka hal tersebut dapat membatalkan puasa. Oleh karena itu, disarankan untuk berhati-hati saat menggosok gigi agar airnya tidak sampai tertelan.
Hukum berdasarkan hadits

Rasulullah pernah bersabda dalam sebuah Hadits Riwayat Bukhari dari Abu Hurairah yang berbunyi:
لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِى لأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku niscaya akan kuperintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.” (Hadits ini dikeluarkan oleh Bukhari dalam kitab Shahihnya secara mu’allaq (tanpa sanad). Dikeluarkan pula oleh Ibnu Khuzaimah 1: 73 dengan sanad lebih lengkap. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Berdasarkan tulisan Tuhfatul Ahwadzi rahimahullah disebutkan bahwa hadits yang membicarakan tentang keutamaan bersiwak merupakan hadits mutlak. Itu artinya siwak diperbolehkan setiap saat tanpa ada batasan waktu.
Namun, sebagian ulama lainnya seperti Asy-Sya’bi dan Malikiyah memakruhkan siwak basah karena terdapat rasa sehingga dikhawatirkan membatalkan puasa. Berbeda lagi dengan pendapat Ibnu Sirin dalam kitab shahih Imam Bukhari bahwa tidak ada masalah menggunakan siwak basah karena air juga memiliki rasa dan masih diperbolehkan untuk berkumur-kumur.
Selain itu, dari Ibnu ‘Umar menurut riwayat Ibnu Syaibah disebutkan bahwa menggunakan siwak baik yang basah maupun kering diperbolehkan. Pada dasarnya siwak basah masih diperbolehkan karenasama halnya seperti berkumur-kumur. Jika ada yang basah di mulut kemudian dimuntahkan, maka tidak merusak puasa.
Tips menjaga dan merawat kebersihan gigi saat puasa

Sebagian umat muslim mungkin ada yang merasa takut menggosok gigi saat sedang berpuasa karena dikhawatirkan dapat membatalkan puasa. Namun, gosok gigi juga diperlukan untuk tetap menjaga kesehatan dan kebersihan gigi.
Karena jika tidak menggosok gigi secara rutin, maka kotoran dan bakteri sisa makanan saat berbuka dan sahur dapat mengakibatkan rongga kecil tak terlihat karena enamel gigi terpecah. Sisa makanan yang masih menempel lama-kelamaan akan menjadi plak dan karang gigi hingga sulit dibersihkan.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Kamu lakukan untuk menjaga kebersihan gigi selama berpuasa, di antaranya:
1. Tidak langsung berkumur

Salah satu kebiasaan yang masih sering dilakukan oleh orang-orang adalah langsung berkumur setelah menggosok gigi padahal sebaiknya jangan dilakukan seperti itu. Karena berkumur akan mengurangi dan membersihkan efek zat fluoride pada sisa pasta gigi.
Alhasil penggunaan pasta gigi pun menjadi tidak maksimal. Sangat disarankan untuk menunggu setidaknya 5 – 10 menit setelah menggosok gigi baru kemudian berkumur.
2. Bersihkan hingga semua bagian gigi menggunakan sikat

Gosok gigi kamu secara merata ke seluruh bagian gigi. Karena pada dasarnya menggosok gigi bisa dibagi ke dalam tiga bagian, yakni permukaan bagian luar, permukaan bagian dalam, dan bagian gigi yang digunakan untuk mengunyah.
3. Menggunakan obat kumur

Jika kamu sudah selesai menggosok gigi, maka bisa dilanjutkan dengan berkumur menggunakan obat kumur khusus. Tujuannya untuk membantu mencegah kerusakan gigi. Sebaiknya pilih cairan obat kumur yang tidak terdapat kandungan alkohol. Obat kumur ini bisa digunakan pada waktu sahur agar aroma dan bau mulut lebih segar dan wangi.
4. Menggunakan dental floss atau benang gigi

Kamu dapat membersihkan gigi dengan benang khusus untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang masih tersisa. Membersihkan gigi dengan cara seperti ini bisa dilakukan sambil menunggu efek kerja fluoride pasta gigi sehingga hasilnya lebih maksimal.
Fungsi benang gigi atau flossing sebenarnya tidak hanya untuk membersihkan sisa makanan terselip di sela gigi saja. Benda ini juga bermanfaat untuk mengurangi resiko bau mulut, gigi infeksi, hingga menghilangkan plak pada bagian garis gusi.
Berikut cara pemakaian benang gigi yang tepat, yaitu:
Jika membandingkan perkataan ulama di atas, pada dasarnya tidak ada dalil yang mengharamkan gosok gigi dan menyikat gigi termasuk tidak membatalkan puasa. Namun, dengan syarat tidak ada pasta maupun air yang masuk ke perut.
Imam Nawawi pernah berkata bahwa jika bersiwak menggunakan siwak basah lalu cairan siwak tersebut terpisah dan tertelan beserta serpihannya, maka puasanya batal. Mengenai hal ini, tidak ada perbedaan pendapat di kalangan para ulama.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahullah juga berpendapat bahwa membersihkan gigi selama menjaga diri dari sesuatu yang masuk ke perut, maka diperbolehkan. Bahkan jika ada sesuatu yang masuk secara tidak sengaja di dalam, hukum puasanya pun tidak batal.
Sebaiknya untuk meminimalisir keraguan ketika menggosok gigi apakah akan ada yang tertelan atau tidak, maka sebaiknya sikat gigi saat sebelum adzan Subuh dan setelah berbuka puasa agar aman. Sehingga tidak ada rasa was-was terkait batal tidaknya puasa.
Dengan mengetahui hukum sikat gigi saat puasa di atas, maka bisa menjadi dasar bagi Kamu saat menjalankan puasa nantinya.






