Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Sensasi Psychedelic, Klip “Rekreasi” Teza Sumendra Menggoda Pancaindra

Dok. Andigondi
Teza Sumendra Rekreasi.jpg

Setelah sempat vakum di masa pandemi, Teza Sumendra yang tahun lalu mengeluarkan lagu R&B santai bertajuk “WKNDCRUISIN”, kini kembali dengan single terbarunya, “Rekreasi”. Saya sudah mengulas lagu itu di awal tahun ini, namun hal yang perlu dibahas adalah video musik lagu tersebut yang membuat saya sedikit gamang. Terlalu bagus untuk tidak diwartakan, namun bisa mengundang reaksi yang bisa saja tidak Saya harapkan.

But you know what, this is art and I love art.

Ide kreatif dari Teza

Dok. Andigondi
teza sumendra rekreasi 1.jpg

Klip dimulai dari sesosok perempuan yang memasuki sebuah bar di suatu malam. Rona temaram dengan nuansa merah dan hijau, sudah mengajak penonton untuk masuk ke mood mencari keriuhan namun santai, di sebuah tempat hiburan. Teza pun muncul dengan karakternya sebagai bartender. Perempuan tadi bertemu dengan perempuan lain di meja bar dan mereka mulai melafalkan lirik seolah sedang berkomunikasi. Tak butuh waktu lama untuk mereka merasa terkoneksi. Mereka pun berdansa dan menikmati waktu bersama. Whose idea is this?

“Ide kreatif datang dari gue. Lalu gue pilih Dom Dharmo untuk bikinin, karena gue tahu banget dia ‘absurd’, jadi apa yang gue pikirin, bisa di-translate dan di-deliver sedemikian rupa sama dia,” terang Teza kepada Saya, melalui pesan singkat.

Peleburan isi kepala Teza dan Dom

Dok. Andigondi
Teza Sumendra Rekreasi 4.jpg

Hal ini diamini oleh Dom, selaku sutradara untuk klip “Rekreasi”. Katanya, “Pemilihan karakter, Teza-lah yang memilih. Di sini Hayati Azis dan Alexa Lourde yang kebetulan Teza pilih tepat banget, kita memang butuh karakter yang kuat, bukan seksi atau cantik, tapi berkarakter.”

Translasi versi lelaki yang juga sutradara film ini, merupakan pengembangan dari brief yang diberikan Teza. “Tema yang dibawa Teza ke gue ini adalah psychedelic. Gue kembangin lagi untuk lebih solid dengan pendekatan yang tidak biasa pada tema psychedelic pada umumnya. Dari efek, lensa, pengambilan gambar sampai tone warna. Gue juga hindari animasi, untuk ngajak audience ikut masuk ke dalam dunia si 2 cewek itu yang real,”  jelas Dom panjang lebar kepada Saya, juga melalui pesan singkat.

Kreasi liar “Rekreasi”

Dok. Andigondi
Teza Sumendra Rekreasi 3.jpg

Inilah yang menarik perhatian kami. Di dalam video tersebut, kedua karakter perempuan menghadirkan sebuah jalinan komunikasi yang berakhir dengan sangat intens. Sampai-sampai video pun diawali dengan peringatan bahwa “video ini mungkin tidak pantas untuk beberapa pengguna”.

Menanggapi hal tersebut, Teza mengeluarkan argumennya. “Kalau terlalu sensitif emang iya, karena gue ingin menyampaikan pesan bahwa gue menghargai perbedaan. Jadi menurut gue, terserah nanti orang mau nangkepnya gimana, karena mau bikin seaman apapun, karya punya nasibnya masing-masing dan pasti akan ada aja orang yang nggak suka,” tegasnya. 

Tantangan pembuatan di tengah pandemi

Dok. Andigondi
teza sumendra rekreasi 2.jpg

Membuat klip di tengah pandemi bukan perkara mudah. Hal ini diakui baik dari sisi Teza maupun Dom. “Gue harus workshop dulu sama model, karena harus lipsync suara gue. Mereka mesti bener-bener afalin dan sebelum shooting, kita semua harus swab test dulu, buset, deh. Ribet!” kenang Teza.

Dari sisi produksi, Dom juga merasakan tantangan ketika harus bekerja di masa pandemi ini. “Izin lokasi terutama, Ada yang mau tapi ngga diizinkan dengan alesan lagu Teza nggak masuk sama karakter lokasinya, konyol, sih. Akhirnya dapet lokasi yang izinnya nggak ribet, tapi sedikit putar otak karena adalnya keterbatasan jam izin shooting. Jadi lumayan ngebut shooting-nya. Ada beberapa scene yang kebuang. But it’s ok, ngga ada yang sempurna di dunia ini,” tukas Dom yang juga merasa sangat nyaman bekerjasama dengan Teza.

Apresiasi subjektif

Dok. Andigondi
teza sumendra.jpg

Seni adalah pengalaman yang sangat pribadi. Standar? Sulit dibayangkan. Masalah yang lebih besar adalah memaksakan skor atau nilai pada pengalaman seni. Seperti kata Teza, karya punya nasibnya masing-masing. Sehingga saya berharap, “Rekreasi” bernasib mendapat apresiasi dengan tepukan selamat di pundak para kreator.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Ayu Utami
EditorNurul Ayu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Review vivo X300: Hasil Kamera Hebat dengan Harga Bersahabat

09 Des 2025, 15:17 WIBCareer
7j7IpbHXWH.png

coba artikel tabel popbela

01 Okt 2025, 16:50 WIBCareer
Pixabay/jplenio

artikel pake gambar asli

23 Sep 2025, 14:41 WIBCareer
apa-saja-kebijakan-the-fed-8afaec38b07b747d89aa8794fc61bf96-240ad6f441aa503b5c0cfc0406eeaacd.jpeg

artikel xyz

23 Sep 2025, 14:20 WIBCareer
dokument

artikel eyz sd

23 Sep 2025, 10:38 WIBCareer
dokument

Artikel eyz

23 Sep 2025, 10:35 WIBCareer
road-3133502_960_720.jpg

coba artikel eyz

23 Sep 2025, 09:52 WIBCareer
road-3133502_960_720.jpg

coba artikel eyz

23 Sep 2025, 09:51 WIBCareer
road-3133502_960_720.jpg

Artikel 3

16 Sep 2025, 14:38 WIBCareer
PR

Artikel coba

15 Sep 2025, 14:42 WIBCareer