Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Tantangan Sebelum Menerapkan Zero Waste di Rumah

unsplash.com/Markus Spiske
unsplash.com/Markus Spiske

Berpartisipasi menjaga lingkungan menjadi kewajiban kita semua. Kamu tentu merasa nggak nyaman dengan lingkungan bau dan nggak rapi. Muncul keinginan dari diri sendiri untuk memilah sampah hingga meminimalkan pembuangan sampah. Nggak hanya itu, kamu pun mulai mengurangi sampah plastik. Langkah sederhana yang ingin kamu lakukan merupakan hal baik.

Namun, ketika memulai sendirian tentu akan ada tantangannya. Selain itu, kamu nggak bisa memaksa orang lain untuk melakukan seperti yang kamu lakukan. Di sini, ada beberapa hal yang bisa kamu baca sebelum memulai misi lingkungan personal ini.

Banyak produk yang dikemas dalam plastik

pexels.com/Mehrad Vosoughi
pexels.com/Mehrad Vosoughi

Pergi belanja bulanan atau mingguan ke toko sebagian besar produk masih dalam kemasan plastik. Ini adalah tantangan pertama yang kamu hadapi. Sedangkan toko yang memfasilitasi konsumen untuk zero waste masih susah untuk ditemukan. Kalau terlalu memaksakan akan membuat pusing. Kamu harus menyadari bahwa perubahan seperti ini masih belum bisa dilakukan dengan cepat.

Ada beberapa cara solusi sederhana yaitu: 

  • Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi kantong plastik. 
  • Menimbang buah atau sayuran tanpa plastik tambahan.
  • Bisa juga dengan mulai belanja di toko kelontong terdekat untuk membeli kebutuhan pokok. Biasanya mereka menjual gula, beras, dan kacang-kacangan yang belum ditimbang. Dari sini kamu bisa membawa tempat sendiri.

Pengeluaran bisa lebih besar

pexels.com/Polina Tankilevitch
pexels.com/Polina Tankilevitch

Belajar hidup sederhana dan mengurangi volume sampah yang dikeluarkan sepertinya terlihat mudah dan menjadi cara untuk berhemat. Tapi, bisa saja kebalikannya. Misalnya, uang transportasi yang bertambah, karena toko yang menyediakan kebutuhan harian yang nggak dibungkus dengan plastik jaraknya lebih jauh. Biasanya harga mereka juga sedikit lebih mahal.

Mengganti tas plastik biasa dengan bahan organik untuk membuang sampah dan membeli sedotan bambu memang ide bagus. Tapi, harga mereka lebih mahal. Walaupun, pemakaiannya nggak hanya sekali. Ini bisa menjadi pertimbangan dan membuat kamu berpikir lebih cermat. Kalau dipikir-pikir kembali, es kopi kamu tidak harus menggunakan sedotan, bukan?

Membuang barang yang masih berfungsi

pexels.com/bach hanzo
pexels.com/bach hanzo

Bermaksud hidup lebih hijau dan bersih bisa membuat kamu secara impulsif membuang barang lama yang menurutmu merusak lingkungan. Misalnya, botol dan wadah plastik. Kalau ini dibuang tapi masih bisa berfungsi dan bagus, sama saja melakukan pemborosan. Ketika muncul pikiran seperti ini, kamu menenangkan diri dulu supaya mengambil keputusan lebih bijak.

Ada baiknya barang yang sudah ada dimanfaatkan dengan baik dan dilakukan pemilahan. Untuk selanjutnya, kamu bisa lebih selektif. Hindari merasa terlalu bersalah karena masih memakai barang plastik. Dari sini kamu bisa belajar berproses untuk menjalankan hidup yang lebih sehat dan hijau.

Beli barang baru

pexels.com/bruce mars
shopping

Memang ada tantangannya untuk menemukan barang dengan label ramah lingkungan. Sisi positifnya, kamu ikut melakukan perubahan baik. Di sisi lain, kamu belum kenal kualitasnya seperti apa. Perawatannya pun juga lebih spesial untuk barang tertentu. Kalau memang bisa bertanggung jawab bukan masalah. Tapi, kalau kamu merasa masih bagus barang yang ada di rumah, ada baiknya untuk nggak membelinya.

Hindari membeli barang secara impulsif hanya karena ada cap ramah lingkungan. Hal ini justru bisa menumpuk barang kalau kamu nggak memanfaatkannya dengan baik. Kalau sedang belanja ada baiknya juga melihat kualitas barang yang akan kamu beli.

Produk ramah lingkungan masih jarang

unsplash.com/Heather Ford
unsplash.com/Heather Ford

Mendapatkan produk ramah lingkungan untuk kebutuhan konsumsi sebenarnya mulai banyak ditemukan dan dijual, meski belum ada di toko sekitar tempat tinggal. Sedangkan untuk kecantikan, perabotan, dan baju masih diproduksi dalam skala kecil. Bisa juga menemukan produk tersebut di pameran, daring, dan toko kebutuhan yang berkonsep ramah lingkungan di kota kamu.

Di sisi lain, ini juga bisa menjadi peluang bisnis untuk kamu. Tujuannya mengajak secara nggak langsung untuk mengajak hidup lebih sehat dan ramah lingkungan. Jangan ragu juga untuk konsisten, karena proses yang dijalani sangat panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurul Ayu Utami
EditorNurul Ayu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

artikel testing scedule ubah judul

29 Agu 2025, 00:00 WIBCareer
Nulla facilisi

Artikel mau di save aja

23 Agu 2025, 00:00 WIBCareer
Timnas akhirnya juara

Artikel baru osaka

04 Agu 2025, 17:42 WIBCareer
qwdew

quiz csc pobela jarang ada

29 Apr 2025, 11:40 WIBCareer
3SlRn5twfE.png

Artikel saham widget

24 Apr 2025, 09:33 WIBCareer