"Ladies, you have to be strong and independent. And remember ... don't get mad, get everything."
9 Jejak Karier Ivana Trump, Perempuan Tangguh yang Menginspirasi

Mantan istri Donald Trump, Ivana, dikabarkan meninggal dunia hari ini, 15 Juli 2022. Perempuan kelahiran 20 Februari 1949 itu wafat di rumahnya yang berada di New York dan diduga akibat serangan jantung.
Ucapan duka sontak mengalir kepada perempuan yang telah menemani Donald Trump membangun bisnisnya ini. Semasa hidupnya, Ivana telah menorehkan begitu banyak prestasi dan pengaruh baik untuk orang-orang di sekitarnya. Simak perjalanan kariernya di bawah ini.
1. Atlet ski profesional

Melansir cmgww.com, Ivana tumbuh di Gottwaldov, Cekoslowakia. Ayahnya menyadari bahwa sang putri berbakat di bidang olahraga. Ivana lalu difokuskan untuk belajar ski dan memenangkan pertandingan pertamanya pada usia enam tahun.
Saat berusia 12 tahun, Ivana berlatih lebih intens di camp pelatihan komunis untuk atlet anak yang sangat disiplin. Dia menekuni bidang ini hingga bangku kuliah. Melalui olahraga ini pula ia bertemu dengan George Syrovatka dan jatuh cinta. Meskipun begitu, ia tetap menyelesaikan studinya hingga meraih gelar magister untuk bidang pendidikan fisik dan bahasa.
2. Model di agensi ternama

Ia kemudian pindah ke Kanada, tempat George memiliki usaha butik khusus ski dan perlengkapan olahraga lainnya. Ia menetap di Montreal dan menjadi seorang model di agensi Audrey Morris yang kala itu cukup populer.
Pada 1976, ia dan beberapa model lain terpilih untuk mempromosikan Olympic Games yang diselenggarakan di Montreal. Dalam agenda itu, ia bertandang ke New York. Ia berkesempatan untuk duduk di meja spesial milik sebuah restoran ternama. Di sinilah perjumpaannya dengan Donald Trump berlangsung.
3. Bertanggung jawab untuk desain interior Trump Organization

Ivana dan Donald baru menikah setahun kemudian. Namun, kariernya tak terhenti begitu saja. Ia menduduki jabatan penting, yaitu Vice President of Interior Design untuk Trump Organization. Ia pun bertanggung jawab untuk desain interior di the Grand Hyatt Hotel, Trump Tower, dan Trump Plaza Hotel and Casino yang terletak di Atlantic City. Bersamaan dengan jabatan ini, ia juga menjadi co-manager untuk beberapa proyek.
4. Jadi pemimpin sukses

Selama pernikahannya dengan Donald Trump, Ivana juga sempat menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden untukTrump’s Castle Hotel and Casino selama lima tahun. Kemudian, ia kembali menjadi CEO sekaligus Presiden untuk Plaza Hotel, New York selama empat tahun. Di bawah kepemimpinannya, Plaza Hotel dinobatkan sebagai hotel mewah terbaik di Amerika Serikat. Keren banget, ya?
5. Dirikan perusahaan konsultasi

Pernikahan Ivana dan Donald Trump mulai terguncang pada 1990. Setelah resmi bercerai pada 1992, banyak orang yang meragukan akan jadi apa Ivana jika tidak bersama sang suami.
Namun, Ivana membuktikan bahwa dirinya mampu berdaya. Ia mendirikan sebuah perusahaan konsultasi bernama Ivana, Inc. yang juga mengatur jadwal dan aktivitasnya semasa hidup.
6. Buat merek produk kecantikan sendiri

Bukti lain kegigihan Ivana adalah Ivana Haute Couture. Di sana, ia mengeluarkan sejumlah produk berupa kosmetik, aksesori, hingga parfum yang laku keras di internet. Ia bahkan terjun langsung dalam kegiatan promosinya dengan muncul di Canadian Shopping Channel.
7. Tampil di layar kaca
Ia juga dikontrak untuk mengiklankan sederet produk lain, yaitu Coors Light, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, Cotton Inc., the Milk Campaign, dan Canadian Lottery Campaign. Sayapnya di dunia hiburan pun dilebarkannya dengan muncul sebagai cameo di film The First Wives Club dengan quotes terkenalnya.
Ia juga beberapa kali muncul di berbagai acara, seperti The Oprah Winfrey Show pada April 1988 dan 1992 setelah perceraiannya dengan Donald Trump. Ia juga tampil di program BBC, Wogan pada Mei 1988.
Salah satu kemunculannya di televisi yang menghebohkan adalah wawancaranya bersama Barbara Walters. Setelah ditayangkan di program 20/20 oleh ABC usai perceraiannya, Donald Trump kabarnya berhenti memberikan uang dan berniat untuk menghancurkan keuangan Ivana.
8. Menulis berbagai karya

Ivana tercatat telah menulis dua buku fiksi berjudul For Love Alone (1992) dan Free to Love (1993). Ia memiliki dua buku non-fiksi dengan judul The Best Is Yet To Come (1995) dan Raising Trump (2018).
Selain itu, ia juga menulis sebuh kolom bertajuk Ask Ivana untuk Globe Magazine (Juni 1995-Januari 2010) dan Divorce Magazine (2010).
9. Berikan pidato inspiratif

Karena kisah hidupnya yang begitu inspiratif, ceritanya diabadikan di ABC Biography Channel and Portraits oleh Lifetime. Pidatonya, Women Who Dare, yang membahas tentang perempuan yang mampu menyeimbangkan hidupnya untuk menjadi seorang ibu, istri, pejabat, dan merawat dirinya sendiri masih terkenang di hati publik.
Rest in love, Ivana. Terima kasih telah menjadi bukti hidup bahwa perempuan juga mampu berdaya dengan caranya sendiri.













