Inikah Rasanya Malam Sebelum Hari Pernikahan?

Hai kamu yang ada disana, aku lihat kamu terlihat bahagia. Aku juga melihat ada pancaran kasih sayang dimatamu. Entah mengapa aku merasa bahagia juga. Hai kamu yang ada disana, sebentar lagi aku akan memakai gaun indah putih buatan sutera yang kamu pilih. Kamu tersenyum bahagia dan sempat memelukku saat aku memakainya pertama kali.
1. Aku sempat berpikir apa yang sedang kamu lakukan dan pikirkan di hari sebelumnya, apakah kamu merasakan debaran yang sama

Hai kamu yang ada disana, apa kau sempat melihat wajahku dihari sebelum kita mengikat janji suci? Ya, aku tidak bisa menahan degupan keras ini. Aku bahkan sudah berusaha keras untuk menjaga kesehatan dan pola makanku agar pada hari indah itu, kamu dan aku bisa bahagia da pas.
2. Ingin rasanya aku menangis karena terharu namun aku menahannya agar terlihat baik didepanmu nanti

Dan hari itu tiba. Hai kamu yang ada disana, lihatlah aku. Disini aku sedang dipercantik oleh tangan dingin perias. Bahkan ibuku ikut membantuku dan untuk kedua kalinya aku melihat gaun sutera putih yang indah itu lagi. Entah mengapa rasanya, saat memakai ini untuk kedua kalinya sangatlah berbeda. Rambut gelombang coklatku diubah menjadi braid cantik. Sangat cantik.
3. Duniaku seperti hanya fokus pada dirimu sayang dan sampailah aku dihadapanmu

Waktunya tiba. Akupun dibawa keluar untuk bersiap dan aku mendengar lonceng berbunyi menandakan bahwa pengantin pria sudah didalam dan menunggu diriku untuk masuk. Pintu pun dibuka. Dan, betapa bahagianya diriku melihatmu didepan sana menggunakan jas hitam sambil menatapku dengan tersenyum. Ya, senyum itulah yang kutunggu. Aku tidak bisa menahannya, aku pun ikut tersenyum haru menatapmu. Langkah demi langkah ku berjalan sambil diiringi lagu indah pernikahan.
4. Kecupan indah itu menandakan bahwa kita telah berjanji pada Tuhan akan saling mencintai sampai helaian nafas ini berhenti

Hai kamu yang ada dihadapanku. Kita saling berhadapan sambil terus tersenyum dan mulai mengucapkan janji pernikahan. Kamu mengulangi ucapan janji pernikahan itu dan begitupun aku dan, kamu mencium dahiku. Sangat lama. Namun indah.















