Deretan Kota yang Punya Kepadatan Lalu Lintas Tinggi

Merupakan kota dengan kemacetan paling tinggi di tahun 2018. Mereka bisa menghabiskan waktu sekitar 210 jam dalam setahun untuk menghadapi kemacetan. Penyebabnya adalah, banyaknya masyarakat yang pergi ke pusat bisnis dan perkantoran di jam sibuk. Ini dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah penduduk di perkotaan dan transportasi umum. Selain itu, lebar jalan yang sudah nggak cukup menampung volume kendaraan.

Di tahun 2018, akumulasi kemacetan di kota ini mencapai 157 jam. Menjadi negara nomor dua dengan kemacetan paling parah menurut INRIX Global Traffic Scorecard. Kepadatan penduduk menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan yang terjadi di kota ini. Solusi untuk mengurangi kemacetan, pemerintah Turki berusaha memperbaiki infrastruktur dan membuat sistem transportasi yang baru. Puncak kemacetan yang terjadi di kota ini terjadi di sore hingga malam hari.

Berada diurutan nomor tiga, mengemudi di kota ini akan menghadapi kemacetan hingga 272 jam di tahun 2018. Ibukota Colombia ini mendapatkan posisi pertama dengan kemacetan paling parah di kawasan Amerika Selatan. Untuk mengurangi parahnya kemacetan, pemerintah setempat menyediakan BRT sebagai transportasi umum. Adanya fasilitas transportasi umum diharapkan masyarakat setempat mulai mau memanfaatkannya.

Dijuluki dengan kota mengemudi, karena akan menghabiskan sekitar 80% kegiatan di jalanan. Tentu saja ini bisa membuat stres dan nggak nyaman. Jalan kota yang punya 6 jalur untuk satu arah ini ternyata nggak cukup menampung padatnya kendaraan di kota Los Angeles. Kota ini masih menduduki posisi kelima sebagai kota dengan kemacetan tinggi di Amerika Serikat. Tahun 2018, rata-rata mereka menghabiskan waktu 128 jam.

Kota di kawasan Asia Tenggara yang terkenal macet, selain jajanan pinggir jalan yang menggoda. Kalau kamu pernah pergi kesini tentu setuju, kan. Fenomena ini menjadi permasalahan serius di Thailand. Penyebabnya yaitu, terlalu banyak kendaraan pribadi yang melintas. Rata-rata mereka menghabiskan waktu mengemudi dan menghadapi kemacetan antara 64-70 jam per satu tahun. Hampir sama dengan Jakarta, jalanan Bangkok dipenuhi dengan mobil dan motor sebagai kendaraan pribadi.

Kemacetan menjadi salah satu dampak yang harus diterima ketika suatu kota mengalami pertumbuhan penduduk dan ekonomi. Nggak heran kalau jumlah kendaraan di jalan juga bertambah.