5 Kisah Mistis Alas Purwo, Hutan Tertua di Pulau Jawa
Tiba-tiba saja Alas Purwo menjadi trending topic di media sosial kemarin (18/1). Nama Alas Purwo mencuat setelah salah satu akun Twitter memberikan rekomendasi bagi WNA Kristen Grey untuk hengkang dari Bali, yang utasnya dinilai meresahkan masyarakat Indonesia, khususnya Bali.
Setelah unggahan tersebut, warganet lainnya beramai-ramai meminta Kristen Grey untuk pindah ke Alas Purwo yang berlokasi di Banyuwangi, Jawa Timur. Bukan hanya kali ini, pada tahun 2019 lalu nama Alas Purwo juga menjadi viral karena disebut sebagai lokasi dari kisah horor yang viral, KKN di Desa Penari. Benar atau tidaknya, kabar ini masih simpang siur karena sang penulis kisah tersebut juga tidak diketahui identitasnya.
Alas Purwo terkenal karena kisah mistisnya yang telah tersebar dari mulut ke mulut ratusan tahun silam. Berikut lima kisah mistis Alas Purwo yang sudah melegenda.
1. Alas Purwo, tempat para raja melakukan semedi dan bertukar pikiran
Alas Purwo merupakan hutan tertua di Pulau Jawa. Konon, hutan ini sudah ada jauh sebelum negara Indonesia ini didirikan. Di dalam hutan Alas Purwo terdapat banyak gua. Salah satu gua di sana pada pintu masuknya dijaga oleh dua jin besar. Gua ini kerap kali digunakan sebagai tempat semedi para raja di masa lalu. Tak hanya itu, gua yang dianggap magis itu juga sering dimanfaatkan sebagai tempat pertemuan para raja untuk saling bertukar pikiran.
Salah satunya adalah Presiden Indonesia Ir. Soekarno. Warga setempat percaya kalau Soekarno seringkali melakukan semedi di dalam Alas Purwo ini untuk melakukan pertemuan dengan Kerajaan Pantai Selatan.
2. Mereka yang masuk Alas Purwo tak akan bisa keluar lagi
Hutan yang terletak di Kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi ini dikenal sebagai kerajaan jin yang di dalamnya terdapat banyak makhluk gaib. Mereka yang bisa melihat makhluk tak kasat mata, pasti akan menyaksikan sendiri kalau Alas Purwo sangat padat dan ramai.
Karena alasan itu pula, manusia yang mencoba masuk ke dalam Alas Purwo tak akan bisa keluar lagi. Mereka akan tersesat di dalam hutan yang pohonnya sangat rapat. Ada pula yang mengatakan bahwa penghuni di dalamnya tak akan membiarkan manusia bisa bebas setelah melihat ‘rumah’ mereka. Kalau pun kita berhasil keluar dari Alas Purwo, konon seumur hidup kita akan selalu ditimpa kesialan.
3. Tempat pesugihan bagi mereka yang kerap kali memilih jalan pintas
Dulu Alas Purwo memang dikenal sebagai tempat bertapa para raja untuk mendapatkan ilmu. Namun, kini Alas Purwo malah dimanfaatkan manusia sebagai tempat pesugihan bagi mereka yang kerap kali memilih jalan pintas.
Tak heran jika di dalam Alas Purwo kamu akan menemukan berbagai jenis makhluk tak kasat mata dengan bentuk yang tak lazim. Sebab, konon, beberapa di antaranya ada yang merupakan anak dari hasil perkawinan antara manusia dan jin sebagai bentuk tumbal mereka.
4. Suara panggilan yang membawa malapetaka
Jika suatu kali kamu berkesempatan mengunjungi Alas Purwo, ada satu kisah yang terus diceritakan secara turun temurun di sana, yakni soal suara panggilan. Apabila kamu mendengar suara lirih yang memanggil namamu ketika sedang di Alas Purwo, kamu jangan langsung menengok atau mencari sumber suara tersebut.
Sebab, jika kamu menengok dan mencari sumber suara, maka kamu akan mendapat malapetaka atau kesialan sepanjang hidup. Bahkan yang lebih parah, kamu akan dibawa oleh makhluk gaib tersebut.
5. Masih tersimpan keris peninggalan Kerajaan Majapahit di dalamnya
Meski terkenal angker dan membahayakan nyawa, banyak orang rela datang ke Alas Purwo dengan niat masing-masing. Kebanyakan mereka yang datang meminta kekayaan atau kenaikan pangkat. Karena keinginan tersebut bahkan ada yang rela bersemedi hingga berhari-hari demi mendapat wangsit.
Ada juga masyarakat yang datang ke Alas Purwo untuk mencari keris. Konon, jika mereka menemukan keris, maka orang itu akan beruntung dan apa yang ia inginkan bisa terkabulkan. Di cerita masyarakat beredar kalau di Alas Purwo masih tersimpan Keris Pusaka Sumelang Gandring peninggalan Kerajaan Majapahit. Namun, sampai saat ini, tak ada yang tahu di mana tepatnya keris tersebut berada.
Terlepas dari benar atau tidaknya mitos yang beredar di masyarakat, kita tetap harus menjaga kelestarian hutan Alas Purwo. Jangan sampai kita merusaknya dan menentang alam hanya karena rasa penasaran.
